2013-04-23

Obyek Wisata Di Eropa Timur


EROPA memang sangat memiliki daya tarik yang tak bisa di lupakan bagi para wisatawan. Nah, jika anda ingin berlibur ke Eropa Timur, ada beberapa obyek wisata Eropa Timur yang patut di kunjungi.

Tambang Garam Wieliczka dan Auschwitz di Krakow


Obyek wisata ini sangat menakjubkan. Tambang garam bersejarah di wieliczka ini adalah satu-satunya situs di dunia yang tak kalah megah dibandingkan dengan piramida Mesir. Pasalnya, tambang garam ini merupakan teknologi pertambangan pada abad ke-18 yang memiliki sejarah dunia.

Tambang Garam Wieliczka ini masuk urutan pertama dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO pada 8 september 1978 bersama dengan 11 situs lain di seluruh dunia. Uniknya, tambang garam ini membentuk sebuah "kota bawah tanah" dengan gereja-gereja, danau dan bagian-bagiannya yang menambah pesona tersendiri.


Selain itu, Anda dapat melihat patung garam dari mediang Yohanes Paulus II lukisan Davinci "The Last Supper" yang dindingnya merupakan pahatan dari batu garam. Ada juga obyek wisata yang mempunyai nilai sejarah seperti Auschwitz  & Birkenau Concentration Camp yang dulunya merupakan kamp konsentrasi Nazi terbesar di eropa.

Gereja Matias di Budapest


Jangan lupa juga singgah di Gereja Matias di Budapest yaitu gereja tempat penobatan raja-raja hungaria sejak raja Matthias. Catatan pertama menyebutkan 1.247 gereja ini adalah gereja utama Buda Castle. kini bangunan awalnya telah di perbesar dan di bangun kembali selama berabad-abad.

Old town square & charles bridge di Praha


Ada banyak tempat wisata menarik di kota Praha. keindahan alam dan budaya bohemian ibu kota negara Ceko ini seolah tak luntur walau modernisasi sudah merambah setiap penjuru kota. 

Obyek wisata bersejarah di Praha di antaranya adalah Old Town square dan Charles bridge. Dua tempat wisata tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan mulai pukul 10.00 sampai 18.00 waktu setempat. Kota Praha ini terlihat lebih cantik pada waktu malam hari dengan lampu-lampu kota yang bergemerlapan menambah indah suasana alam.

Nah, jika ingin merencanakan liburan ke Eropa Timur, jangan lupa singgah ke obyek wisata yang ada di Eropa Timur.


2013-04-22

Biografi Dream Theater


Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.
Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit “Pull Me Under” dan “Another Day”. Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.
Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.
Sejarah Dream Theater
Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurutdokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat “majestic”. Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
Pada saat – saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini didokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.Sedangkan nama Dream Theater dipakai oleh mereka sebagai nama yang beru ketika mereka sedang melakukan pertunjukan,terdapat nama band asal Las Vegas yang sama dengan nama band mereka yaitu majesty,dan band asal Las Vegas ini telah lebih dulu menggunakan nama Majesty dan telah dipatenkan dan kemudian atas saran dari ayah Mike Portnoy ayahnya mengusulkan menggunakan nama Dream Theater,nama ini diambil dari nama sebuah gedung pertunjukan Monterey, California,kemudian mereka menyetujui untuk mengganti nama dengan nama Dream Theater sampai sekarang ini.Setalah mengganti nama band mereka,kemudian mereka juga mengganti logo band mereka yang sekarang dikenal sebagai majesty logo, majesty logo ini dibuat oleh Charlie domichi vokalis pertama meraka yang diambil dari simbol Mary Queen of Scots,dan di modifikasi oleh charlie sehingga terbentuklah majesty logo seperti sekarang ini,dan majesty logo ini pertama kali digunakan dalam album pertama mereka yaitu When Dream And Day Unite,dan majesty logo ini merupakan sebuah artwork pertama mereka dalam album tersebut,dan logo majesty ini pertama kali digunakan oleh Mike Portnoy dan Charlie Dominichi sebagai tato di lengan mereka.
Karakteristik penulisan lagu
 
Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa – masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen – elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut “nugget”) tersembunyi di “In the Name of God”, yang merupakan sandi morse dari “eat my ass and balls” (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata – kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat – peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal – hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
• Suara dari fonograf di akhiran dari “Finally Free” di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan “The Glass Prison” di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di “As I Am” sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran “In the Name of God” di ‘Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan “The Root of All Evil” di album berikutnya, Octavarium.
• Tiga bagian dari “The Glass Prison” di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari “This Dying Soul” di Train of Thought dan dua bagian dari “The Root of All Evil” di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin – poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu – lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
• Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian – bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu “6:00″ dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di “Peruvian Skies”, “Blind Faith” dan “Endless Sacrifice”
• Penggunaan notasi yang berulang – ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu – lagu Charles Ives, contohnya:
o Tema lagu “Wait for Sleep” muncul di “Learning to Live” (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di “Just Let Me Breath” (menit 3:39 dan 5:21)
o Tema lagu “Learning to Live” muncul di “Another Day” (menit 2:53)
o Tema lagu “Space-Dye Vest” digunakan beberapa kali di album Awake.
o Tema pembukaan dari “Erotomania” digunakan di “Voices” di Awake (menit 4:51).
o Satu dari melodi – melodi di “Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)” diulang di chorus kedua di “Home” dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari “Metropolis Pt 1″ just digunakan di “Home”. Pada dasarnya, keseluruhan album “Scenes From A Memory” penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen – elemen musikal dari “Metropolis Pt 1″ dan “The Dance of Eternity” sebenarnya dibangun dari variasi – variasi elemen musik di lagu – lagu dalam album tersebut.
o Bagian – baguan dari tiap lagu di album “Octavarium” telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, “Octavarium”.
• Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter – karakter angka enam di judul – judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter – karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak – kotak putih dan kotak – kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
• Lagu “Octavarium” dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan – akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran “Octavarium”
• Analisis detil tentang “nugget” di “Octavarium” (disebut oleh Mike Portnoy sebagai “sebuah nugget raksasa”) telah dipublikasikan di sebuah situs independen.
• Systematic Chaos Album ini di release per-5 Juni 2007 dengan 2 model design sampulnya.
Yang reguler bergambar interchange jalan tol dengan warna hijau pucat kekuning-kuningan sementara yang special edition bergambar traffic light yang digantung diatas kawat berduri dengan background warna oranye kehitaman.
album ini tetap berpegang pada progressive dengan corak baladda yang di mix dengan epic-metal alla metallica. Lirik pada album ini agakberbeda dengan album2 terdahulu, disini DT menghadirkan beberapa lirik tentang fantasi mereka, tetapi lirik tentang personal tetap mereka pertahankan.

10 Tempat Wisata di London


London merupakan kota terbesar dan paling padat penduduknya di area metropolitan Inggris. Sebagai pusat Inggris, London tentunya banyak menyimpan sejarah dan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Jika Anda berkesempatan datang ke London, beberapa tempat dan kegiatan menarik di bawah ini bisa Anda kunjungi.
1. Menara London
Menara London yang terletak di pusat London merupakan peninggalan sejarah dan telah melayani keluarga kerajaan selama ratusan tahun. Selain itu menara ini juga pernah menjadi penjara, gudang senjata, dan bahkan kebun binatang. Menara ini juga merupakan rumah bagi mahkota kerajaan yang yang bisa Anda lihat. Menara ini buka dari hari Selasa sampai Sabtu mulai pukul 10.00-18.00 waktu setempat. Dengan biaya masuk 17 Euro (sekitar Rp..230 ribu) Anda bisa mengunjungi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan ini.
2. Tower Bridge di London
Sebuah struktur dan situs yang paling mengesankan di ibukota, Tower Bridge di London telah berdiri di Sungai Thames sejak 1894 dan merupakan salah satu landmark yang paling dikenal di dunia. Di sini Anda bisa melihat mekanisme dan panel informasi menjelaskan tentang teknologi yang digunakan selama bertahun-tahun untuk menjaga Tower Bridge bergerak. Anda bisa mengunjungi tempat ini setiap hari mulai dari pukul 10.00-18.30 dengan membayar uang 7 Euro (sekitar Rp.95 ribu).
3. Katedral St Paul
Anda bisa mengalami dan merasakan kejayaan Katedral St Paul’s yang telah menjadi ikon dan mendominasi pemandangan langit London. Tempat lain yang teletak 55 meter di atas Whispering Gallery adalah Golden Gallery yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari pusat kota London bagi mereka yang mempunyai energi untuk menyusuri 530 tangga. Katedral ini buka dari Hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.30-17.00 waktu setempat dengan tiket masuk 12.5 Euro (sekitar Rp.170 ribu).
4. Benteng Windsor
 /></p> <p>Benteng Windsor merupakan benteng pendudukan tertua dan terbesar di dunia. Benteng ini dibangun 900 tahun yang lalu dan lantainya meliputi 480.00 meter persegi. Benteng ini dikelilingi beberapa taman yang indah dan pemandangan desa. Benteng ini berada di pinggiran kota London dan Anda dapat sampai ke sana sekitar 30 menit dari stasiun kereta Paddington. Benteng ini buka setiap hari mulai pukul 09.45-17.15 waktu setempat dengan tiket masuk 16 euro (sekitar Rp.220 ribu).</p> <p>5. Hampton Court Palace</p> <p><img src=
Hampton Court palace adalah bekas kediaman Raja Henry VIII yang flamboyan. Dia memperluas dan mengembangkan istana megah ini setelah memperolehnya di tahun 1520-an. Istana kerajaan yang terletak di barat daya London ini banyak memiliki perabotan istana yang menakjubkan, permadani dan lukisan. Di dalamnya juga ada kebun seluas 60 hektar yang meliputi labirin terkenal dan Great Vine. Istana ini buka setiap hari mualai pukul 10.00-18.00 waktu setempat. Dengan mengeluarkan uang 14 Euro (sekitar Rp.190 ribu), Anda sudah bisa berkeliling di Istana ini.
6. Istana Kensington
Istana Kensington di London ini telah dibentuk oleh generasi perempuan kerajaan dari Queen Mary ke Victoria dan baru-baru ini Diana, Princess of Wales. Istana ini memiliki beberapa taman dengan gaya elegan seperti Sunken Garden, sebuah oasis yang tenang dan nyaman dan merupakan tempat yang tepat untuk bertamasya di hari sibuk. Istana ini merupakan tuan rumah dari berbagai pameran yang menarik sepanjang tahun yang buka setiap hari dari pukul 10.00-18.00 waktu setempat dengan tiket masuk 12.5 Euro (sekitar Rp.170 ribu).
7. Kebun binatang ZSL London
Kebun binatang ini dibuka tahun 1828 dan merupakan kebun binatang ilmiah tertua di dunia. Saat ini kebun binatang yang terletak di Regent’s Park, London ini merupakan rumah bagi 650 spesies binatang yang berbeda, dan hanya di kebun binatang ini Anda bisa merasakan pengalaman dengan binatang besar seperti jerapah dan gorila. Dengan lebih dari 12.000 sebagai koleksinya, Anda tentu tidak akan kecewa bila mengunjungi tempat ini. Kebun binatang ini buka setiap hari mulai jam 10.00-18.00 waktu setempat dan Anda dikenakan tiket masuk 18 euro (sekitar Rp.. 250 ribu).
8. Shakespeare’s Globe Theatre
Anda bisa mengunjungi tempat yang spektakuler ini di Soutwark, tepi Selatan Sungai Thames. Tempat ini merupakan sebuah taman bermain anak terbuka dimana penulis drama, Shakespeare, banyak menulis drama terbesarnya di sini. Tempat ini secara resmi dibuka tahun 1997. Teater Globe yang asli dibangun pada 1599 oleh perusahaan bermain, Lord Chamberlain’s Men. Namun kemudian terbakar pada tanggal 29 Juni 1613. Teater ini dibangun kembali bulan Juni 1614 tapi secara resmi ditutup oleh tekanan pendapat Puritan pada 1642 dan penghancuran pada tahun 1644. Jika Anda ingin berkunjung teater ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 waktu setempat. Bagi orang dewasa dikenakan biaya 10.5 Euro (sekitar Rp.142 ribu) sedangkan anak-anak dikenakan biaya 6.5 euro (sekitar Rp.88 ribu).
9. Sungai Thames
Sebuah pelayaran menyusuri Sungai Thames adalah salah satu cara terbaik untuk melihat London. Anda dapat melihat pemandangan dan kemegahan kota besar ini dengan kenyamanan dari kapal pesiar. Semua kapal memiliki dek atas terbuka dan saloons rendah yang luas dengan panorama jendela. Kapal-kapal ini beroperasi setiap hari mulai pukul 10.00 waktu setempat dan Anda tinggal mengeluarkan uang 13,5 Euro (sekitar Rp.183 ribu) untuk bisa menaikinya dan melihat pemandangan kota yang spektakuler.
10. Menara Big Ben
Big Ben sejak lama telah menjadi ikon kota london. Sebuah menara jam besar yang berada di ujung Utara Istana Westminster di London ini merupakan menara jam tertinggi ketiga di dunia. Jika Anda ke London, Anda tidak mungkin melewatkan kesempatan melihat jam yang mulai berdetak tanggal 31 Mei tahun 1859 ini. Pada malam hari pemandangan menara setinggi 96,3 meter ini akan semakin indah karena dihiasi lampu-lampu kuning keemasan dari Istana Westminster. Big Ben pernah menjadi menara jam bersisi empat terbesar di dunia namun kemudian dikalahkan menara jam Allen-Bradley di Milwaukee, Wisconsin, AS.