Tampilkan postingan dengan label Biography. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biography. Tampilkan semua postingan

2013-04-22

Biografi Dream Theater


Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.
Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit “Pull Me Under” dan “Another Day”. Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.
Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.
Sejarah Dream Theater
Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurutdokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat “majestic”. Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
Pada saat – saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini didokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.Sedangkan nama Dream Theater dipakai oleh mereka sebagai nama yang beru ketika mereka sedang melakukan pertunjukan,terdapat nama band asal Las Vegas yang sama dengan nama band mereka yaitu majesty,dan band asal Las Vegas ini telah lebih dulu menggunakan nama Majesty dan telah dipatenkan dan kemudian atas saran dari ayah Mike Portnoy ayahnya mengusulkan menggunakan nama Dream Theater,nama ini diambil dari nama sebuah gedung pertunjukan Monterey, California,kemudian mereka menyetujui untuk mengganti nama dengan nama Dream Theater sampai sekarang ini.Setalah mengganti nama band mereka,kemudian mereka juga mengganti logo band mereka yang sekarang dikenal sebagai majesty logo, majesty logo ini dibuat oleh Charlie domichi vokalis pertama meraka yang diambil dari simbol Mary Queen of Scots,dan di modifikasi oleh charlie sehingga terbentuklah majesty logo seperti sekarang ini,dan majesty logo ini pertama kali digunakan dalam album pertama mereka yaitu When Dream And Day Unite,dan majesty logo ini merupakan sebuah artwork pertama mereka dalam album tersebut,dan logo majesty ini pertama kali digunakan oleh Mike Portnoy dan Charlie Dominichi sebagai tato di lengan mereka.
Karakteristik penulisan lagu
 
Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa – masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen – elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut “nugget”) tersembunyi di “In the Name of God”, yang merupakan sandi morse dari “eat my ass and balls” (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata – kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat – peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal – hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
• Suara dari fonograf di akhiran dari “Finally Free” di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan “The Glass Prison” di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di “As I Am” sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran “In the Name of God” di ‘Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan “The Root of All Evil” di album berikutnya, Octavarium.
• Tiga bagian dari “The Glass Prison” di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari “This Dying Soul” di Train of Thought dan dua bagian dari “The Root of All Evil” di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin – poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu – lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
• Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian – bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu “6:00″ dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di “Peruvian Skies”, “Blind Faith” dan “Endless Sacrifice”
• Penggunaan notasi yang berulang – ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu – lagu Charles Ives, contohnya:
o Tema lagu “Wait for Sleep” muncul di “Learning to Live” (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di “Just Let Me Breath” (menit 3:39 dan 5:21)
o Tema lagu “Learning to Live” muncul di “Another Day” (menit 2:53)
o Tema lagu “Space-Dye Vest” digunakan beberapa kali di album Awake.
o Tema pembukaan dari “Erotomania” digunakan di “Voices” di Awake (menit 4:51).
o Satu dari melodi – melodi di “Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)” diulang di chorus kedua di “Home” dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari “Metropolis Pt 1″ just digunakan di “Home”. Pada dasarnya, keseluruhan album “Scenes From A Memory” penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen – elemen musikal dari “Metropolis Pt 1″ dan “The Dance of Eternity” sebenarnya dibangun dari variasi – variasi elemen musik di lagu – lagu dalam album tersebut.
o Bagian – baguan dari tiap lagu di album “Octavarium” telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, “Octavarium”.
• Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter – karakter angka enam di judul – judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter – karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak – kotak putih dan kotak – kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
• Lagu “Octavarium” dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan – akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran “Octavarium”
• Analisis detil tentang “nugget” di “Octavarium” (disebut oleh Mike Portnoy sebagai “sebuah nugget raksasa”) telah dipublikasikan di sebuah situs independen.
• Systematic Chaos Album ini di release per-5 Juni 2007 dengan 2 model design sampulnya.
Yang reguler bergambar interchange jalan tol dengan warna hijau pucat kekuning-kuningan sementara yang special edition bergambar traffic light yang digantung diatas kawat berduri dengan background warna oranye kehitaman.
album ini tetap berpegang pada progressive dengan corak baladda yang di mix dengan epic-metal alla metallica. Lirik pada album ini agakberbeda dengan album2 terdahulu, disini DT menghadirkan beberapa lirik tentang fantasi mereka, tetapi lirik tentang personal tetap mereka pertahankan.

2012-10-19

Short Biography of Kobe Bryant

Early Life

Kobe Bean Bryant was born August 23, 1978 in Philadelphia, Pennsylvania. Named after a Japanese steakhouse, Kobe Bryant is the son of former NBA player Joe "Jellybean" Bryant. In 1984, after ending his NBA career, the elder Bryant took the family to Italy where he played on the Italian League. Growing up in Italy alongside two athletic older sisters, Shaya and Sharia, Kobe was an avid player of both basketball and soccer. When the family returned to Philadelphia in 1991, Bryant joined the Lower Merion high school basketball team, leading it to the state championships four years in a row. With an eye on the NBA, he also started working out with the 76ers.
Though he boasted good grades and high SAT scores, Bryant decided to go straight to the NBA from high school. In 1996, he was picked by Charlotte in the draft, and was subsequently traded to the Los Angeles Lakers.

NBA Career

In his second season as guard, with the Lakers, Bryant was voted a starter for the 1998 All-Star Game, becoming at 19 the youngest All-Star in NBA history. Bryant went on to help the team win three consecutive NBA championships and was voted first-team all-NBA in 2002 and 2003. He also inked multi-year endorsement deals with Adidas, Sprite and other top sponsors.
After a few lackluster seasons, Bryant helped his team make it to the 2008 NBA Finals. The team was defeated by the Boston Celtics, but they returned the following year. In the 2009 NBA finals, the Lakers beat the Orlando Magic to win the championship title. Shortly after the NBA Finals, Bryant was part of the memorial service to honor friend and music superstar Michael Jackson. He also announced his decision to stay with the Los Angeles Lakers for several more years around this time.
Bryant played on both the 2008 and 2012 U.S. Olympic teams, winning two consecutive gold medals with teammates Kevin Durant, LeBron James and Carmelo Anthony, among several other top players.

Personal Life

Bryant married 19-year-old Vanessa Laine in April 2001. In July 2003, he was charged with one count of sexual assault on a 19-year-old female hotel worker in Colorado. Bryant said he was guilty of adultery, but innocent of the rape charge. The case against Bryant was dismissed in 2004, and he settled the civil lawsuit filed by the hotel worker against him out of court.

Short Biography of One Direction

In 2010, five boys beat hundred of thousands others to get the coveted spots in the seventh series "The X Factor". Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry Styles and Louis Tomlinson did not know each other before the audition of the British talent show but they were grouped together by fate and later achieved fame in one direction.

The members applied as solo candidates but they did not qualify as "Boys" category, thus judge Nicole Scherzinger suggested them to form a group so that they would qualify as "Groups". One Direction began toppling their competition one by one although they remained the only group in its category. With Simon Cowell as their mentor, One Direction managed to finish third behind runner-up Rebecca Ferguson and winner Matt Cardle.

But One Direction were the quickest to break through the charts in United Kingdom and United States. Their supposed winning song "Forever Young" was leaked online after the "X Factor" final. The group signed a recording deal with Syco Records and they went on the annual contestants tour through April 2011. Meanwhile, work on their debut album was also moving fast.

"What Makes You Beautiful" was released as the first U.K. Single in September 2011. The song successfully landed at number on U.K. Singles chart. "Gotta Be You" was released as one last bullet before the album "Up All Night" was released in November 2011 and took the second spot of U.K. Albums chart by selling more than 138,000 copies in the first week. The album was followed by U.K. Tour in December 2011 and January 2012.

Their influence started to spread Stateside and they took the invasion one step at a time. The group signed up as the opening act of Big Time Rush from February to March 2012. They made a quick stop at the 2012 BRIT Awards where they received the honor of Best British Single for "What Makes You Beautiful".

In the U.S., the boys were handled by Columbia Records. "What Makes You Beautiful" was released as the first U.S. single and it debuted at number 28 on Billboard Hot 100. Due to the rising hype around the band, the label moved the release date of "Up All Night" a week earlier on March 13, 2012. It performed well on the Billboard Hot 200 chart by going straight to number one for selling 176,000 copies in the first week of sale.

The so-called second British Invasion started spreading as the band were invited to perform on "Saturday Night Live" and 2012 Kids' Choice Awards. The band made a cameo on Nickelodeon's "iCarly" and were booked to have their own TV series on the network. To contain the anticipation, the band announced a headlining tour in North America from May to July 2012.

2012-10-18

Short Biography of Maria Sharapova

Name: Maria Yuryevna Sharapova
Date of Birth: April 19, 1987
Birthplace: Nyagan, Russia (Siberian Region)
Residence: Bradenton, Florida, USA
Nationality: Russian
Height: 6'2
Weight: 130 lbs. (59 kg)
Plays: Right-handed
Clothing: Nike
Racquet: Prince


Maria's Endorsements:

Speedminton, Motorola, Parlux Fragrances, Canon, TAG Heuer, Honda Japan, Colgate-Palmolive, Land Rover, Gatorade, Sony Ericsson.

LIFE STORY

Maria Yuryevna Sharapova (born April 19, 1987) is a Russian professional tennis player. At the end of 2006, she was the world's highest-paid female athlete. Sharapova's parents moved from Homyel, Belarus, to Siberia, Russia, in 1986, after the Chernobyl nuclear accident. She was born the following year in Nyagan, Russia.

At seven, Sharapova was brought to the United States by her father, Yuri Sharapov, to attend the Nick Bollettieri Tennis Academy in Bradenton, Florida. Her mother, Yelena, who could not come with them because of visa restrictions, followed a few years later. Sharapova has lived in the United States since then but retains her Russian citizenship.
In 2002, Sharapova bought a beach home in Manhattan Beach, California, a suburb of Los Angeles, but lives most of the year near the IMG training facility in Bradenton.

Maria has been labeled as a power baseliner by tennis critics and fans. She is noted for having an excellent double-handed backhand and serves, particularly for the power and placement of these shots.
She is also noted for having a good forehand. Likewise, critics claim that for her height, Sharapova has decent agility on-court. Being an offensive player, Sharapova is usually able to overpower her opponents or keep them on the run with sharp angles from the baseline.

Sharapova is ambidextrous and played left-handed until she was ten years old, before deciding to play right-handed. Although she almost always employs a right-handed forehand and double-handed backhand, she has one of the most accurate double-handed backhand shots and is known to occasionally hit left-handed shots as a result of her early left-handed training.

Maria has won every Grand Slam singles title except the French Open. She believes that winning the French Open will be a big challenge because her aggressive game does not suit a clay surface. She has never won a WTA tour singles title on that surface (yet).

In the year 2004, Maria donated $10,000 to victims of the tsunami disaster in Thailand. In January 2005 she donated proceeds of an auction for the Porsche car she won at the season-ending WTA Tour Championships of more than $50,000 to victims of the school siege in Beslan, Russia.
On February 14, 2007, Sharapova was appointed a Goodwill Ambassador for the United Nations Development Programme (UNDP) and donated US$100,000 to UNDP Chernobyl-recovery projects. She is planning on traveling back to the area after Wimbledon in 2008. 

CAREER TITLES

in Singles
  • 2008: Australian Open
  • 2008: Qatar Total Open
  • 2008: Bausch & Lomb Championships
  • 2007: Acura Classic
  • 2006: Pacific Life Open
  • 2006: Acura Classic
  • 2006: US Open
  • 2006: Zurich Open
  • 2005: Toray Pan Pacific Open
  • 2005: Qatar Total Open
  • 2005: DFS Classic
  • 2004: DFS Classic
  • 2004: Wimbledon
  • 2004: Hansol Korea Open
  • 2004: AIG Japan Open Tennis Championships
  • 2004: WTA Tour Championships
  • 2003: Japan Open
  • 2003: Bell Challenge
in Doubles
  • 2004: DFS Classic
  • 2003: Japan Open
  • 2003: Seat Open