Tampilkan postingan dengan label sport. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sport. Tampilkan semua postingan

2012-11-04

Dasar Permainan Tenis Lapangan

TEKNIK MEMEGANG RAKET TENIS
Agar dapat bermain tenis dengan baik, salah satu kunci utamanya adalah teknik memegang raket (grip) dengan sempurna. Grip sendiri ada bermacam-macam di antaranya one handed backhand/forehand (backhand/forehand satu tangan) dan two handed backhand/forehand (backhand/forehand dua tangan).
Bagaimana teknik memegang raket yang benar. Berikut penjelasan atlet tenis Sekolah Tenis Gelora (STG) Solo, Elfa.
Pegangan dengan satu tangan tampaknya sederhana tapi jika tidak dilakukan dengan benar hasil pukulannya pun tidak maksimal. Langkah awal melakukan pukulan satu tangan ini dengan menempatkan telapak tangan di puncak (di ujung) pegangan raket. Pada pukulan ini ibu jari sebaiknya dalam posisi kerah bawah diagonal berlawanan dengan posisi belakang grip. Akan lebih baik jika bagian dalam ibu jari tepat menyentuh permukaan datar dari pegangan raket (foto 1).
Pegangan dengan dua tangan. Pegangan ini ini lebih sulit dilakukan dari pada pukulan satu tangan, cara paling gampang melakukan pukulan ini adalah pegang raket dengan gaya jabat tangan (forehand grip) yang senyaman mungkin. Untuk memaksimalkan hasil, tangan yang lain memegang raket dengan teknik forehand grip lainnya dengan posisi tangan kanan lebih di atas untuk mendorong pukulan (foto 2
Sumber :
http://harianjoglosemar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8291&Itemid=1

GRIP (PEGANGAN RAKET)
Seringkali pemain yang baru atau belum pernah sama sekali bermain tenis terjebak pada kesalahan dasar dalam memegang raket. Melihat hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kebanyakan orang Indonesia yang jauh mengenal bulutangkis sebagai olahraga paling populer dimainkan di Indonesia, sehingga seringkali mengadopsi gaya pegangan raket bulutangkis.
Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:

Menurut perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.

Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket. Umumnya. gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita.
Selanjutnya ditinjau beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip



Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).
Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.
2. Forehand Eastern grip
Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
3. Forehand Semi-Western grip
Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner. Kita dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2atau3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah:Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.
4. Forehand Western grip

Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court)
Sumber :
http://tenispro.multiply.com/journal/item/193/GRIP
MEMEGANG RAKET YANG BENAR
Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association” (Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan lawan yang terbaik.
Menguasai dan menjinakkan kekuatan bola yang sedang bergarak dibantu oleh sebuah kelenturan. Sebagian besar pemain tingkat tinggi merasa bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memegang raket melalui cara-cara tertentu yang khusus untuk pukulan-pukulan pertama sebagai berikut :
  1. Forehand
Pukulan ini dilakukan dengan menggunakan bagian depan tangan dan  menghadap kedepan. Untuk membiasakan diri untuk forehand  grip,pegang raket dengan membentuk sudut siku-siku. Letakkan tangan kanan diatas senar. Kemudian luncurkan tangan kanan keujung pegangan raket. Sekarang pegang pegangan raket seolah sedang berjabat tangan. Pindahkan jari-jari tangan sampai pegangan terasa enak.


  1. Backhand Drive
Disebut backhand drive karena bagian belakang tangan menghadap bola ketika bola dipukul. Utuk melakukannya letakkan ibu jari pada pusat raket, ibu jari terpisah sedangkan keempat jari lainnya dirapatkan, telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan raket sejajar dengan bahu dan senar tegak lurus dengan tnah dorong pegangan raket kearah ibu jari. Tutup tangan dengan ibu jari yang mengarah pada senar di belakang raket (bukan disamping atas)
  1. Chopper Grip
Pukulan ini sesuai untuk serve. Perhatikan posisi “V” yang dibentuk penggabungan telunjuk dan ibu jari. Untuk meningkatkan pengontrolan raket, pukul-pukul bola ke tanah dengan sisi raket (kerangka raket). Latihlah sampai dapat memukul bola sampai 20X
Sumber:
Jones, C. M. & Angela Buxton. Tanpa tahun. Belajar Tennis Untuk Pemula. Bandung: CV Pionir Jaya.
CARA MEMEGANG RAKET
  1. 1. Forehand
Posisi Siap, dalam melakukan Rally harus berdiri di tengah-tengah arena dekat baseline. Raket tergenggam erat mengarah pada net, sehingga dengan mudah menggerakkannya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah tembakan lawan. Leher raket harus ditunjang oleh jari-jari tangan kiri. Ini mengurangi beban yang harus ditanggung tangan kanan dan cara ini juga memungkinkan tangan kiri unutk memulai putaran bahu ke kiri atau ke kanan pada saat raket ditarik sebagai persiapan untuk melakukan pengembalian bola dari lawan. Berat badan harus berada pada ujung kaki, kaki direntangkan selebar kira-kira 30cm, dan kedua lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kea rah bola.
Untuk melakukan cengkraman forehand timur peganglah leher raket dengan tangan kiri “Frame”-nya tegak lurus dengan tanah, dan handel raket mengarah pada tubuh anda. Kemudian goyang-goyangkan raket dengan tangan kanan. Caranya letakkan telapak tangan pada sisi handel yang datar disebelah kanan dan tekuklah jari-jari mencengkeram hendel tersebut. Pangkal telapak tangan harus berht mpitan dengan ujung hendel raket dan telunjuk rentangkan sepanjang hendel agar lebih dapat mengontrol raket. Ibu jari sebagian harus diletakkan pad bagian atas hendel dan sebagian lagi melintasi sisi diagonal hendel bagian atas sebe;ah kiri.
Posisi kaki saat melakukan pukulan forehand ini sangat menentukan. Saat siap melakukan ayunan, kaki kanan harus sejajar dengan baseline dan kaki kiri (membentuk sudut 45 derajat uus lebioh dekat kira-kira enam inci ke sideline kanan daripada kaki yang kanan. Pada akhir ayunan, tubuh berdiri menyamping net, ke dua lutut sediikit diterhadap baseline.
Untuk melakukan cengkeraman Continental, peganglah raket di deparn seperti pada cara forehand Timur, lalu letakkan telapak tangan pada bevel (sebelah kanan atas sehingga mencengkeramnya seperti kalau akan memotong kayu dengan sebuah kapak.Ibu jari harus diletakka pada sisi hendel yang datar disebelah kiri dan telunjuk direntangkan disepanjang handel agar dapat mengontrol raket dengan baik )
  1. 2. Backhand
Cengkeraman backhand ala “Timur” (Eastern Backhand Grip) dianjurkan untuk semua pemain pemula. Karena cengkeraman atau grip ini memberikan dukungan yang cukup bagi raket, pada saat raket diayun ke depan untuk menyambut bola. Grip ini juga melenyapkan kemungkinan adanya satu tembakan dengan chop tajam, yakni  suatu pukulan backhand yang “memotong” bolda yang dianggap lemah, atau beckhand yang dipukul datar (keras dengan sedikit spin) seperti dalam permainan tenis dewasa ini.
Untuk melakukan cengkeraman posisi backhand “Timur”, lakukan grip forehand timur, dimana telapak tangan berada di belakang handel, pegang raket di depan, dan gerakkan raket dengan seperdelapan putaran. Ini membuat telapak tangan berada pada handel bagian atas dan ibu jari menyilang pada sisi kirinya. Huruf  V yang terbentuk oleh obi jari dan telunjuk, terletak pada sisi miring handel bagian atas. (ibu jari dapat diletalkkan di sepanjang kika merasa cara ini memberikan dukungan yang lebih baik). Agar memperoleh control yang lebih baik lingkarkan telinjuk pada sisi miring handel sebelah kanan atas.

Sumber :
Lardner, Rex. 1990. Teknik Dasar Tenis Strategi dan Taktik yang Akurat. Semarang: Effhar Offset.
Diktat perkuliahan Olahraga Permaianan Bola Kecil FPOK Jakarta.1992

2012-10-30

10 pemain terbaik NBA sepanjang masa

1. Shaquille O'Neal

Posisi :Tengah
Tinggi : 7 ft 1 in (2.16 m)
Berat : 325 lb (148 kg)
Negara : Amerika Serikat
Lahir : 6 Maret 1972 (umur 38) Newark, New Jersey
Kuliah : LSU
Draft : keseluruhan pertama, 1992 Orlando Magic
Karier pro : 1992 – sekarang
Klub sebelumnya : Orlando Magic (1992–1996), LA Lakers (1996–2004), Miami Heat (2004–2008), Phoenix Suns, (2008-2009) Cleveland Cavaliers (2010-...)

Penghargaan : 
2000 NBA MVP
3-kali NBA Finals MVP
4-kali NBA Champion
3-kali All-Star MVP
15-kali All-Star
1994 FIBA World Championship MVP

Shaquille Rashaun O'Neal (lahir di Newark, New Jersey, Amerika Serikat, 6 Maret 1972; umur 38 tahun) adalah salah seorang pemain basket NBA yang paling dominan. O'Neal pertama bermain untuk Orlando Magic,lalu pindah ke Los Angeles Lakers, dimana ia menemukan kejayaannya dengan merengkuh 3 kali gelar juara NBA.Menjelang musim 2004-05, dia pindah ke Miami Heat dan merengkuh 1 kali gelar juara NBA. Setelah itu kemudian ia pindah ke Phoenix Suns, dan untuk musim 2009-10 dia pindah ke Cleveland Cavaliers. Dengan tinggi 2,16 m, dan berat 150 kg, Shaq terkenal dengan ukuran fisik tubuhnya. Shaq memiliki beberapa julukan seperti "the Diesel", "the Big Aristotle", "M.D.E (Most Dominant Ever)", "Superman", dan julukannnya yang terakhir setelah mendapat gelar doktoralnya, "Doctor Shaq".Sejak bergabung di NBA pd umur 20 tahun, kariernya telah berkembang menjadi salah satu pemain basket yang paling mengesankan di sejarah NBA, sekaligus meletakkan standar tersendiri bagi definisi pemain tengah (center) dalam bola basket masa kini. Dia selama berkarier berhasil meraih 4 gelar NBA, yaitu: 3 kali saat bersama Los Angeles Lakers (2000, 2001, dan 2002) dan 1 kali saat bersama Miami Heat (2006).
Dibalik semua prestasinya, ternyata O'Neal memiliki kelemahan yang paling utama, yaitu lemparan bebas. Dia pernah mengalami kegagalan dari 11 kali percobaan lemparan bebas saat melawan Seattle SuperSonics pada tanggal 18 Desember 2000.Pada tanggal 26 Desember 2008, O'Neal gagal untuk ke 5000 kalinya dalam melakukan lemparan bebas. Menjadi pemain kedua dalam sejarah dalam hal yang sama selain Wilt Chamberlain.

"I'm tired of hearing about money, money, money, money, money. I just want to play the game, drink Pepsi, wear Reebok." – Shaquille O'Neal



2. Dominique Wilkins  


Posisi : Small forward

Nomor Jersey: 21, 12

Tinggi : 6 ft 8 in (2,03 m)

Berat : 230 lb (100 kg)

Lahir : 12 Januari 1960 (umur 50) Paris, Perancis.

Tahun aktif : 1982–1999

NBA Draft : 1982 / Ronde: 1 / Pick: 3 Dipilih oleh Utah Jazz

Kuliah : Georgia

Tim profesional :
Atlanta Hawks (1982–1994)
Los Angeles Clippers (1994)
Boston Celtics (1994–1995)
Panathinaikos (Greece) (1995–1996)
San Antonio Spurs (1996–1997)
Fortitudo Bologna (Italy) (1997–1998)
Orlando Magic (1999)

Statistik karier : Points 26,668;PPG (Points per game) 24.8; Steals 1,378

Penghargaan :
NBA All-Rookie Team (1983)
2× NBA Slam Dunk Contest Champion (1985, 1990)
9× NBA All Star (1986-94)
1× NBA Scoring Champ 1986
1× All-NBA First Team selection
4× All-NBA Second Team selection
2× All-NBA Third Team selection
1× FIBA World Championship Gold Medal 1994
1× Greek Cup Champion 1996
1× Greek Cup MVP 1996
1× Euroleague Champion 1996
1× Euroleague Finals Most Valuable Player Award 1996
Basketball Hall of Fame
Kejuaraan Dunia Tim nasional bola basket Amerika Serikat

Jacques Dominique Wilkins (lahir di Paris, Prancis, 12 Januari 1960; umur 50 tahun) adalah pemain bola basket professional Amerika Serikat yang bermain di NBA dan masuk Basketball Hall of Fame. "Nique" (juga berjuluk The Human Highlight Film) salah satu penghasil angka dan dunkers terbaik dalam sejarah NBA.

Tidak suka bermain dengan Jazz, ia dijual ke Atlanta Hawks beberapa bulan kemudian setelah didaftarkan. Wilkins telah menjadi penolong keunggulan Hawks' pada tahun 1980an, dimana klub tersebut membuat rekor 50 kemenangan 4 kali musim selama beberapa dekade. Saat Wilkins memasuki usia 30, Hawks mulai membutuhkan semua kemampuan kontribusi dari para bintangnya, Wilkins mengembangkan segenap kemampuannya, rata-rata menyumbangkan 9.0 rebound dan 3.0 assist pada musim 1990-91.Setelah menjalani tambahan 11 musimnya bersama Hawks, ia kemudian menjalankan tugas singkat dengan Los Angeles Clippers untuk kemudian bermain bersama Boston Celtics dan akhirnya berlabuh di Panathinaikos Athens. Bersama dengan Panathinaikos Athens,klub tersebut memenangkan gelar pertamanya yaitu European Clubs' Championship dan the Greek Cup.Setelah itu pada tahun 1996, ia sempat bermain untuk Spurs sebelum akhirnya pindah klub ke Fortitudo Bologna. Bermain selama 2 musim. akhirnya Wilkins mengakhiri karier profesionalnya bersama Orlando Magic pada 1999. 
Wilkins, 9 kali memperkuat NBA All-Star dan 2 kali memenangkan NBA Slam Dunk Contests, membuat 26,668 poin (satu dari 12 pemain yang bisa melakukannya) dan 7,169 rebound selama kariernya di NBA.
Wilkins' berjuluk "The Human Highlight Film" untuk Erving- atletikisme yang terhormat, dan melancarkan dunk-nya yang menolongnya merebut 2 gelar NBA Slam Dunk Contest. Duelnya dalam kontes dengan Michael Jordan muda betul-betul diakui secara luas sebagai kontes slam dunk terbaik selamanya. Kostum nomor 21-nya telah dipensiunkan oleh Hawks pada 13 Januari, 2001. Dia termasuk satu dari tiga pemain yang bajunya telah dipensiunkan oleh Hawks.

"The 50 greatest players don't matter when you're in the Hall of Fame. We all know that I was not one of the 50 greatest, I was one of the 25 greatest - in my mind". -Dominique wilkins


3. Wilt Chamberlain

Wilton Norman Chamberlain, lebih dikenal sebagai Wilt Chamberlain (lahir 21 Agustus 1936 – meninggal 12 Oktober 1999 pada umur 63 tahun) adalah seorang pemain bola basket NBA. Ia bermain pada posisi center dan dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dan paling dominan dalam sejarah NBA. Chamberlain masuk dalam Basketball Hall of Fame pada tahun 1978, terpilih sebagai anggota NBA's 35th Anniversary Team pada tahun 1980, dan terpilih sebagai salah satu dari anggota 50 Greatest Players in NBA History pada tahun 1996.
Chamberlain memegang banyak rekor dalam sejarah NBA, membuat rekor pada mencetak angka, rebound dan kategori-kategori lain. Rekor lainnya, dia merupakan satu-satunya pemain NBA dalam sejarah yang mampu mencetak rata-rata lebih dari 40 dan 50 point per game (PPG), selain dari 100 points dalam satu pertandingan yang pernah dicetaknya.


Ia pernah bermain dalam klub Philadelphia Warriors, Philadelphia 76ers dan Los Angeles Lakers. Pada tanggal 24 November 1960, ia berhasil meraih 55 rebound saat Warriors melawan Boston Celtics, di mana terdapat rivalnya, Bill Russell dan rekor itu masih bertahan hingga masa kini. Pada tanggal 2 Maret 1962, ia mencetak 100 poin; kini masih yang tertinggi dalam sejarah NBA. Ia membuat rekor tersebut saat Philadelphia Warriors kontra New York Knicks di Hersheypark Arena, Hersey.
Sepuluh tahun kemudian, Chamberlain mencetak angka ke-30.000 sepanjang kariernya. Ia merupakan pencetak poin terbanyak dalam sejarah NBA, sebelum akhirnya dipatahkan oleh Kareem Abdul Jabbar pada tanggal 5 April 1984. Sepanjang kariernya, ia berhasil meraih 23.924 rebound dan jumlah rebound tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah. Bersama dengan Michael Jordan, ia merupakan pencetak angka terbanyak dalam rata-rata point per game, yaitu 30,1 PPG.
Sepanjang kariernya, ia banyak memperoleh penghargaan, diantaranya 2 kali juara NBA (1967, 1972), 4 kali NBA MVP (1960, 1966-1968), 1 kali NBA Finals MVP (1972), dan 1960 NBA Rookie of the Year. Dari sekian banyak rekor terbaik yang diraihnya, Chamberlain juga merupakan satu dari dua pemain yang sangat buruk dalam melakukan lemparan bebas. Dalam kariernya, ia gagal memasukkan lemparan bebas sebanyak 5.805 kali dengan akurasi lemparan bebas dalam kariernya hanya mencapai 51,1%. Satu orang lagi adalah Shaquille O'Neal.


We're all fascinated by the numbers, as we were about the 100 points.-Wilt Chamberlain



4. Magic Johnson


Nomor : 32
Posisi : Point guard / Power forward
Tanggal lahir : 14 Agustus 1959 (umur 51)
Tempat lahir : Lansing, Michigan
Tinggi : 6 ft 9 in (2,06 m)
Berat : 116 kg

NBA Draft 1979 / Round : 1 Pick 1
Pro karier : 1979-1996

Los Angeles Lakers (1979-1991, 1996)

Karier highlight dan penghargaan
5 kali Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987-1988)
3 kali NBA Most Valuable Player (1987, 1989-1990)
12 kali All-Star (1980, 1982-1992)
3 kali NBA Finals MVP (1980, 1982, 1987)
9 kali All-NBA First Team (1983-1991)
NBA All-Rookie First (1980)
2 kali NBA All-Star Game MVP (1990, 1992)
NBA's 50th Anniversary All-Time Team
NCAA Men's Basketball Champion (1979)

Karier statistik :
Poin 17.707 (19,5 PPG)
Rebound 6.559 (7.2 RPG)
Assist 10.141 (11.2 APG)

"Ask not what your teammates can do for you. Ask what you can do for your teammates".-Magic Johnson 


5. Dwayne Wade
Nomor : 3
Posisi : Shooting guard
Tanggal : lahir 17 Januari 1982 (umur 28)
Tempat lahir : Chicago, Illinois
Kebangsaan : Amerika Serikat
SMA : Harold L. Richards High School
Tinggi : 6 ft 4 in (1,93 m)
Berat : 100 kg

Informasi Karir : Marquette University College
NBA Draft 2003 / Round : 1 Pick 5 Dipilih oleh Miami Heat
Pro karir : 2003-sekarang Miami Heat (2003 - sekarang)

Karir highlight dan penghargaan :

NBA Champion (2006)
NBA Finals MVP (2006)
6× NBA All-Star (2005-2010)
NBA Scoring Champion (2009)
2× All-NBA First Team (2009-2010)
2× All Second team-NBA (2005-2006)
All third team-NBA (2007)
3× All Second team Defensive (2005, 2009-2010)
Tim NBA All-Rookie First (2004)
NBA All-Star Game MVP (2010)
2× Skills Challenge Champion (2006-2007)

Dwyane Tyrone Wade,Jr (lahir 17 Januari 1982) dijuluki Flash atau D-Wade; adalah seorang pemain bola basket profesional Amerika Serikat untuk Miami Heat. Diberikan penghargaan sebagai 2006 Sportsman of the Year oleh Sports Illustrated; Wade telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain paling terkenal dan populer di NBA. Dia memiliki jersey penjualan teratas di NBA selama hampir dua tahun, saat ia memimpin NBA dalam penjualan jersey dari playoff NBA 2005, sampai titik-tengah musim 2006-07. Setelah masuk liga di tahun 2003 NBA Draft, Wade ditunjuk untuk tim All-Rookie dan tim All-Star enam musim berikut. Pada musim ketiga, Wade membantu memimpin Miami Heat untuk menjuarai NBA pertama mereka dalam sejarah franchise. Ia pada tahun 2006 terpilih sebagai NBA Finals MVP saat ia membantu memimpin Heat menang 4-2 atas Dallas Mavericks pada final NBA. Pada Olimpiade 2008, Wade memimpin tim bola basket Amerika Serikat Men's, umumnya dikenal sebagai "Redeem Team" menperoleh medali emas di Beijing, Cina.

“This was a good one for me as far as my consistency goes because that's a good team that doesn't beat itself. It was just a matter of pulling the trigger and making my shots.” -dwyane wade

6. Julius Erving

Posisi : SG
Jersey : 32, 6
Tinggi : 6 ft 7 in (2.01 m)
Berat : 210 (95 kg)
Lahir : 22 Februari 1950 (umur 60) Roosevelt, New York , Amerika Serikat

Profesional tim :
Virginia Squires (1971-1973)
New York Nets (1973-1976)
Philadelphia 76ers (1976-1987)

Karir statistik :
Poin 30026 (24.2 ppg)
Mencuri 2.272 (2.0 spg)
Rebound 10525 (8.5 rpg)

Karir highlight dan penghargaan

1× Juara NBA ( 1983 )
1× MVP NBA ( 1981 )
11× NBA All-Star (1977-1987)
5× NBA All-Tim Pertama Seleksi (1978, 1980-1983)
2× All-NBA Kedua Tim Seleksi (1977, 1984)
2× NBA All-Star Game MVP (1977, 1983)
1× J. Walter Kennedy Citizenship Award (1983)
NBA's 50th Anniversary All-Time Team
NBA HUT ke-35 Tim
2× Juara ABA ( 1974 , 1976 )
3x MVP ABA(1974-1976)
5× ABA All-Star (1972-1976)
2× ABA Playoffs MVP ( 1974 , 1976 )
4× All-ABA First Team (1973-1976)


Julius Winfield Erving II (lahir 22 Februari 1950), umumnya dikenal dengan julukan Dr J; membantu melegitimasi American Basketball Association (ABA). Dia adalah pemain paling dikenal di ABA ketika ABA bergabung dengan National Basketball Association (NBA) setelah musim 1976.Erving memenangkan tiga kejuaraan, empat Most Valuable Player Awards, dan tiga gelar skor saat bermain dengan ABA's Virginia Squires dan New York Nets dan NBA Philadelphia 76ers . Dia adalah pencetak gol kelima-tertinggi dalam sejarah bola basket profesional, dengan 30.026 poin (NBA dan ABA gabungan). Ia terkenal slam dunk dari garis lemparan bebas di Kontes Slam Dunk .Erving ditunjuk untuk menjadi 50 Anniversary's NBA All-Time tim dan pada tahun 1993 dinobatkan ke dalam Basketball Hall of Fame . Pada tahun 2004, ia dilantik menjadi Nassau County Olahraga Hall of Fame .Banyak kalangan menganggap dia pemain basket paling spektakuler yang pernah, dan salah satu dunkers terbaik sepanjang masa. tanda tangan dunk Nya adalah "slam" dunk, karena dimasukkan ke dalam keterampilan vernakular dan dasar set permainan, dengan cara yang sama sebagai "cross-over" menggiring bola dan "tidak terlihat" lulus.

"I firmly believe that respect is a lot more important, and a lot greater, than popularity." – Julius Erving



7. Kareem Abdul Jabbar
  
Nama Asli : Ferdinand Lewis Alcindor Jr
Nama Muslim : Kareem Abdul Jabbar
Masuk Islam : 1971
Lahir : New York City, 16 April 1947
Orang Tua : Ferdinand Lewis Alcindor Sr dan Cora Lilian
Klub Pertama : Tim Basket UCLA

Klub Profesional :
- Milwaukee Bucks (1969-1975)
- LA Lakers (1975-1989)

Penghargaan :
- Enam kali NBA MPV (1971-1972, 1974, 1976-1977, 1980)
- 19 kali menjadi tim NBA All Star (1970-1977 dan 1979-1989).
- Dua kali Finalis NBA MPV (1971, 1985)
- 10 kali All-NBA Team (1971-1973, 1974, 1976-1977, 1980-1981, 1984, 1986).
- Lima kali All-NBA Second Team (1970, 1978-1979, 1983, 1985).
- Lima kali NBA All-Defensive First Team (1974-1975, 1979-1981)
- Enam kali NBA All-Defensive Second Team (1970-1971, 1976-1978, 1984).
- NBA Rookie of The Year (1970)
- NBA All-Rookie Team (1970); dan banyak lagi

Prestasi :
- Juara NBA (1971) bersama Milwaukee Bucks
- Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987, 1988) bersama LA Lakers

Sosok Kareem Abdul Jabbar diakui banyak pemain basket sebagai salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa. Shooting, Slam dunk, rebound, block , maupun aksi lainnya, sangat memukau. Tak jarang, lawannya dibuat kesulitan untuk membendung agresivitas pemain bertinggi badan 2,18 meter ini.

Dengan dukungan postur tubuhnya yang sangat tinggi, Kareem Abdul Jabbar sering kali melakukan aksi yang brilian. Lompatannya sering mengundang kagum para penonton maupun tim lawan. Atas aksi dan kesuksesannya membawa klubnya meraih tangga juara, Kareem Abdul Jabbar pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik di kompetisi liga bola basket Amerika Serikat (NBA Most Valuable Player ). Predikat itu diraihnya sebanyak enam kali.


Selama bermain di ajang NBA, ia berhasil membukukan rekor sebagai pencetak angka tertinggi sepanjang masa dengan 38.387 poin. Karenanya, ia mendapat julukan 'Raja Bola Basket'. Dan berkat prestasinya ini, 19 kali ia terpilih untuk memperkuat tim NBA All-Star.

Karier pria kelahiran New York City, 16 April 1947, di ajang bola basket Amerika dimulai ketika bermain untuk tim bola basket kampus, Universitas California, Los Angeles (UCLA). Aksi-aksinya di tim UCLA, mendapat perhatian serius para pelatih basket Amerika Serikat saat itu. Dan tahun 1969, ia mendapat tawaran bermain di level kompetisi basket tertinggi di Amerika Serikat (NBA) dengan bergabung bersama klub Milwaukee Bucks. Di klub barunya ini, ia turut memberi andil besar dengan merebut juara NBA tahun 1970-1971. Pada 1975, ia bergabung dengan tim basket asal Kota Los Angeles, LA Lakers. Di klub inilah karier Kareem makin melesat. Ia berhasil membawa La Lakers merebut sejumlah gelar juara untuk klubnya. Di samping itu, ia juga berhasil merebut gelar pribadi, yakni sebagai pemain terbaik NBA. Di klub ini, ia bermain sejak 1975-1989.

"A team will always appreciate a great individual if he's willing to sacrifice for the group". Kareem Abdul-Jabbar


8. LeBron James
Posisi : Small Forward
Julukan : King James
Tinggi : 6 ft 8 in (2.04 m)
Berat : 250 lb (114 kg)
Klub : Miami Heat
Negara : Amerika Serikat
Lahir : 30 Desember 1984 (umur 25) Akron, Ohio
Kuliah : St. Vincent-St. Mary, Akron Ohio
Draft : ke-1, 2003 Cleveland Cavaliers
Karier pro : 2003 – sekarang; Klub sebelumnya Cleveland Cavaliers (2003–2010)

LeBron Raymone James lahir di Akron, Ohio, 30 Desember 1984; umur 25 tahun), mempunyai julukan King James, adalah pemain bola basket Amerika Serikat yang bermain di kompetisi National Basketball Association sebagai small forward dan sekarang ia bermain di klub Miami Heat. Ia bertinggi badan 203 cm dan terkenal dengan gaya slam dunknya yang merebut hati para penonton NBA, saat dia bermain untuk Cleveland Cavaliers. Prestasi terbaik LeBron selama berkostum Cleveland Cavaliers adalah menembus NBA Finals pada musim 2006-07 dan bertemu San Antonio Spurs. Namun dia tidak bermain baik seperti yang dia lakukan di NBA Playoff dan akhirnya Cavaliers harus kalah 4-0 dari Spurs. Pada saat NBA All-Startahun 2006 dan 2008, Lebron James mendapatkan MVP All-Star karena waktu itu wilayah yang ia bela di All-Star, East menang dari West.Keinginan James untuk meraih gelar juara NBA dalam karirnya membuat dia memutuskan pindah dari Cleveland Cavaliers ke Miami Heat ketika kontraknya sudah habis. Di Heat, LeBron James bersama Dwyane Wade dan Chris Bosh membentuk trio untuk menjuarai NBA.

“There is a lot of pressure put on me, but I don't put a lot of pressure on myself. I feel if I play my game, it will take care of itself.”-lebron james



9. Kobe Bryant
Posisi : Shooting guard
Julukan : Black Mamba;KB24
Tinggi : 6 ft 6 in (1.98 m)
Berat : 205 lb (93 kg)
Klub : Los Angeles Lakers
Negara : Amerika Serikat
Lahir : 23 Agustus 1978 (umur 32) Philadelphia, Pennsylvania
SMA : Lower Merion HS (Lower Merion, Pennsylvania)
Draft : ke-13 (secara keseluruhan), 1996 Charlotte Hornets
Karier pro : 1996 – sekarang
Penghargaan:
10 kali NBA All-Star
9 kali All-NBA Selection
7 kali All-Defensive Selection
3 kali NBA All-Star MVP
1997 Juara Kontes Slam Dunk NBA
1996 Naismith Prep Player of the Year
1996-1997 All Rookie Second Team
2007-2008 NBA MVP
2 kali MVP Final NBA

Kobe Bean Bryant (lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 23 Agustus 1978; umur 32 tahun) adalah seorang pemain NBA dan bermain untuk klub Los Angeles Lakers. Dia memakai kostum bernomor punggung 24 (sejak musim 2006-07) dan bermain dalam posisi Shooting guard. Kobe pertama kali bermain di NBA pada kompetisi tahun 1996-1997 dan telah membawa Los Angeles Lakers 3 kali juara saat bersama dengan pemain berbintang lainnya, Shaquille O'Neal-yang sekarang ini bermain untuk tim Cleveland Cavaliers.
[sunting]Prestasi Karier

Salah satu prestasi individu terbaiknya adalah mencetak 81 angka saat melawan Toronto Raptors pada tanggal 22 Januari 2006, yang merupakan jumlah angka kedua terbanyak dalam sejarah NBA yang dicetak dalam satu game. Di musim ini pula ia mencetak 50 poin ke atas dalam 4 pertandingan berturut-turut. Ia memiliki rekor sepanjang kariernya yaitu membuat poin di atas 50 sebanyak 21 kali. Tetapi rekor itu belum cukup, karena pemain legenda Wilt Chamberlain dan Michael Jordan lebih banyak mencetak poin di atas 50, Chamberlain dengan 108 kali dan Jordan 31 kali. Namun, dalam sejarah NBA, ia pernah mencetak 81 poin dalam 1 game di mana itu adalah rekor angka terbanyak kedua yang dicetak setelah Wilt Chamberlain yang bisa mencetak 100 poin dalam 1 game.
Bryant juga mencatatkan rekor lain dalam hal mencetak angka. 2 Februari 2009 (waktu setempat), ketika Lakers melakukan pertandingan tandang ke New York Knicks, ia mencetak 61 angka dengan prosentase tembakan sukses 61% dan Lakers menang 126–117. 61 angka yang dicetak Bryant berhasil menumbangkan rekor angka terbanyak yang dicetak oleh satu pemain di Madison Square Garden, rekor yang sebelumnya dipegang oleh Bernard King. Bryant juga memegang rekor sebagai pemain termuda dalam sejarah NBA yang mampu mencetak angka sebanyak 24.000 dalam usia 31 tahun 75 hari, melewati rekor Wilt Chamberlain yang meraihnya pada usia 31 tahun 113 hari. Ia menjadi pemain ke-17 yang mampu mencetak angka diatas 24.000. Pada tanggal 1 Februari 2010, Kobe Bryant mencetak 44 angka untuk menjadi top skorer sepanjang masa Los Angeles Lakers melewati Jerry West saat Lakers melakoni laga tandang ke FedEx Forum pada melawan Memphis Grizzlies.

"I dont want to be the next Michael Jordan, I only want to be Kobe Bryant".
Kobe Bryant
10. Michael Jordan
No. 23, 45, 9
Shooting guard-Small forward

Personal information

Date of birth : February 17, 1963 (age 47)
Place of birth : Brooklyn, New York, United States High school Emsley A. Laney High School (Wilmington, North Carolina)
Listed height : 6 ft 6 in (1.98 m)
Listed weight : 215 lb (98 kg)

Career information

College University of North Carolina at Chapel Hill
NBA Draft : 1984 / Round: 1 / Pick: 3 Selected by the Chicago Bulls
Pro career : 1984–2003

Career history

Chicago Bulls (1984–1993, 1995–1998)
Washington Wizards (2001–2003)

Career highlights and awards

6× NBA Champion (1991, 1992, 1993, 1996, 1997, 1998)
5× NBA Most Valuable Player (1988, 1991–1992, 1996, 1998)
14× NBA All-Star (1985–1993, 1996–1998, 2002–2003)
6× NBA Finals MVP (1991–1993, 1996–1998)
NBA Defensive Player of the Year (1988)
10× All-NBA First Team (1987–1993, 1996–1998)
All-NBA Second Team (1985)
9× NBA All-Defensive First Team (1988–1993, 1996–1998)
NBA Rookie of the Year (1985)
NBA All-Rookie First Team (1985)
3× NBA All-Star Game MVP (1988, 1996, 1998)
2× NBA Slam Dunk Contest winner (1987–1988)
2× Gold Medal Winner in the Olympics (1984, 1992)
NBA's 50th Anniversary All-Time Team
NCAA Men's Basketball Champion (1982)
2× Consensus NCAA All-American First Team (1983, 1984)
1982 ACC Freshman of the Year
ACC Men's Basketball Player of the Year (1984)
USBWA College Player of the Year (1984)
Naismith College Player of the Year (1984)
John R. Wooden Award (1984)
Adolph Rupp Trophy (1984)

Career NBA statistics

Points 32,292 (30.1 ppg)
Rebounds 6,672 (6.2 rpg)
Assists 5,633 (5.3 apg)

Michael Jeffrey Jordan (born February 17, 1963) is a former American professional basketball player, active businessman, and majority owner of the Charlotte Bobcats. His biography on the National Basketball Association (NBA) website states, "By acclamation, Michael Jordan is the greatest basketball player of all time."Jordan was one of the most effectively marketed athletes of his generation and was instrumental in popularizing the NBA around the world in the 1980s and 1990s.After a standout career at the University of North Carolina at Chapel Hill, where he led the Tar Heels to a National Championship in 1982, Jordan joined the NBA's Chicago Bulls in 1984. He quickly emerged as a league star, entertaining crowds with his prolific scoring. His leaping ability, illustrated by performing slam dunks from the free throw line in slam dunk contests, earned him the nicknames "Air Jordan" and "His Airness". He also gained a reputation for being one of the best defensive players in basketball.[2] In 1991, he won his first NBA championship with the Bulls, and followed that achievement with titles in 1992 and 1993, securing a "three-peat". Although Jordan abruptly retired from basketball at the beginning of the 1993–94 NBA season to pursue a career in baseball, he rejoined the Bulls in 1995 and led them to three additional championships (1996, 1997, and 1998) as well as an NBA-record 72 regular-season wins in the 1995–96 NBA season. Jordan retired for a second time in 1999, but returned for two more NBA seasons in 2001 as a member of the Washington Wizards.Jordan's individual accolades and accomplishments include five MVP awards, ten All-NBA First Team designations, nine All-Defensive First Team honors, fourteen NBA All-Star Game appearances, three All-Star Game MVP awards, ten scoring titles, three steals titles, six NBA Finals MVP awards, and the 1988 NBA Defensive Player of the Year Award. He holds the NBA records for highest career regular season scoring average (30.12 points per game) and highest career playoff scoring average (33.45 points per game). In 1999, he was named the greatest North American athlete of the 20th century by ESPN, and was second to Babe Ruth on the Associated Press's list of athletes of the century. He was elected to the Basketball Hall of Fame on April 6, 2009 and was inducted on September 11, 2009.Jordan is also noted for his product endorsements. He fueled the success of Nike's Air Jordan sneakers, which were introduced in 1985 and remain popular today.Jordan also starred in the 1996 feature film Space Jam as himself. He is the majority owner and head of basketball operations for the NBA's Charlotte Bobcats; he recently won a bidding war to buy controlling interest in the team from founding owner Robert L. Johnson.

"I can accept failure, everyone fails at something. But I can't accept not trying". 
Michael Jordan
 
 

2012-10-19

Short Biography of Kobe Bryant

Early Life

Kobe Bean Bryant was born August 23, 1978 in Philadelphia, Pennsylvania. Named after a Japanese steakhouse, Kobe Bryant is the son of former NBA player Joe "Jellybean" Bryant. In 1984, after ending his NBA career, the elder Bryant took the family to Italy where he played on the Italian League. Growing up in Italy alongside two athletic older sisters, Shaya and Sharia, Kobe was an avid player of both basketball and soccer. When the family returned to Philadelphia in 1991, Bryant joined the Lower Merion high school basketball team, leading it to the state championships four years in a row. With an eye on the NBA, he also started working out with the 76ers.
Though he boasted good grades and high SAT scores, Bryant decided to go straight to the NBA from high school. In 1996, he was picked by Charlotte in the draft, and was subsequently traded to the Los Angeles Lakers.

NBA Career

In his second season as guard, with the Lakers, Bryant was voted a starter for the 1998 All-Star Game, becoming at 19 the youngest All-Star in NBA history. Bryant went on to help the team win three consecutive NBA championships and was voted first-team all-NBA in 2002 and 2003. He also inked multi-year endorsement deals with Adidas, Sprite and other top sponsors.
After a few lackluster seasons, Bryant helped his team make it to the 2008 NBA Finals. The team was defeated by the Boston Celtics, but they returned the following year. In the 2009 NBA finals, the Lakers beat the Orlando Magic to win the championship title. Shortly after the NBA Finals, Bryant was part of the memorial service to honor friend and music superstar Michael Jackson. He also announced his decision to stay with the Los Angeles Lakers for several more years around this time.
Bryant played on both the 2008 and 2012 U.S. Olympic teams, winning two consecutive gold medals with teammates Kevin Durant, LeBron James and Carmelo Anthony, among several other top players.

Personal Life

Bryant married 19-year-old Vanessa Laine in April 2001. In July 2003, he was charged with one count of sexual assault on a 19-year-old female hotel worker in Colorado. Bryant said he was guilty of adultery, but innocent of the rape charge. The case against Bryant was dismissed in 2004, and he settled the civil lawsuit filed by the hotel worker against him out of court.